Pengertian, Pengelolaan, dan Manfaat Fixed Assets dalam Bisnis

Pengertian, Pengelolaan, dan Manfaat Fixed Assets dalam Bisnis

Fixed assets atau aset tetap merupakan salah satu jenis aset yang dimiliki oleh perusahaan. Aset tetap ini memiliki masa manfaat yang panjang dan digunakan dalam jangka waktu yang lama untuk menunjang operasional bisnis. Contoh dari fixed assets adalah gedung, mesin, kendaraan, peralatan kantor, dan peralatan produksi. Dalam artikel ini, akan dibahas pengertian, pengelolaan, serta manfaat fixed assets dalam bisnis.


Pengertian Fixed Assets


Fixed assets atau aset tetap adalah aset yang dimiliki perusahaan untuk digunakan dalam jangka waktu yang lama dan memiliki nilai ekonomis yang dapat dinilai. Aset tetap ini tidak ditujukan untuk dijual atau digunakan dalam aktivitas jual beli rutin perusahaan. Aset tetap memiliki masa manfaat yang panjang dan nilai aset tetap ini dapat diukur dengan harga yang tetap atau tidak berubah selama jangka waktu tertentu.


Pengelolaan Fixed Assets


Pengelolaan aset tetap sangat penting untuk menjaga kelangsungan bisnis perusahaan. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan aset tetap:


1. Pencatatan dan pencatatan ulang

Pencatatan dan pencatatan ulang aset tetap sangat penting untuk menjaga aset tetap tetap terorganisir dan terkelola dengan baik. Pencatatan ulang dilakukan ketika terdapat perubahan pada status aset tetap, seperti perbaikan, renovasi, atau penambahan nilai aset tetap. Hal ini memastikan bahwa aset tetap tercatat dengan benar dalam neraca keuangan perusahaan.


2. Penilaian dan pengecekan

Penilaian dan pengecekan berkala terhadap aset tetap sangat penting untuk memastikan bahwa aset tetap masih berfungsi dengan baik dan nilainya masih sesuai dengan nilai pasar. Pengecekan dapat dilakukan secara rutin untuk memastikan bahwa aset tetap terjaga dengan baik dan masih sesuai dengan kebutuhan bisnis.


3. Perbaikan dan perawatan

Perbaikan dan perawatan rutin terhadap aset tetap sangat penting untuk memastikan bahwa aset tetap terjaga dengan baik dan masih berfungsi dengan baik. Hal ini juga dapat mengurangi biaya pemeliharaan jangka panjang dan memperpanjang masa pakai aset tetap.


4. Manajemen risiko

Manajemen risiko juga perlu diperhatikan dalam pengelolaan aset tetap. Hal ini meliputi risiko kerusakan, kehilangan, atau pencurian terhadap aset tetap. Perusahaan harus memiliki strategi yang baik untuk mengelola risiko ini dan memastikan bahwa aset tetap terlindungi dengan baik.


Beberapa karakteristik dari fixed assets adalah:


1. Memiliki nilai ekonomi yang tinggi

Nilai dari aset tetap relatif tinggi dibandingkan dengan aset lancar. Aset tetap ini biasanya digunakan dalam jangka waktu yang lebih lama daripada aset lancar. Nilai dari aset tetap sangat penting dalam menentukan nilai perusahaan.


2. Memiliki umur ekonomis lebih dari satu tahun

Aset tetap memiliki umur ekonomis lebih dari satu tahun, yang berarti aset ini digunakan dalam operasional perusahaan dalam jangka waktu yang lebih lama. Selain itu, aset tetap umumnya diakui sebagai aset produktif yang membantu perusahaan menciptakan nilai bagi para pemangku kepentingan.


3. Tidak dimaksudkan untuk dijual

Aset tetap digunakan dalam operasional perusahaan dan bukan dimaksudkan untuk dijual. Oleh karena itu, aset tetap ini tidak termasuk dalam persediaan atau aset lancar lainnya.


4. Dapat dipakai untuk menghasilkan pendapatan

Aset tetap dapat digunakan untuk menghasilkan pendapatan dalam jangka waktu yang lebih lama. Aset tetap produktif dan membantu perusahaan menciptakan nilai bagi para pemangku kepentingan.


Jenis-Jenis Fixed Assets


Fixed assets dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:


1. Bangunan

Aset tetap jenis bangunan meliputi gedung-gedung, kantor, pabrik, gudang, dan fasilitas lainnya yang dimiliki oleh perusahaan. Aset tetap ini biasanya mempunyai umur ekonomis yang panjang, antara 20 hingga 50 tahun. Selama masa pemakaian, aset tetap ini akan menghasilkan manfaat dan pendapatan untuk perusahaan.


2. Kendaraan

Kendaraan adalah salah satu aset tetap yang paling umum. Aset ini meliputi mobil, truk, motor, dan kendaraan lain yang digunakan untuk transportasi. Kendaraan umumnya memiliki umur ekonomis 5 hingga 10 tahun tergantung dari jenis dan kondisi pemakaian.


3. Peralatan dan mesin

Peralatan dan mesin adalah jenis aset tetap yang meliputi alat berat, mesin-mesin produksi, peralatan teknologi.


Dalam suatu perusahaan, terdapat berbagai jenis aset yang dimiliki. Salah satu jenis aset yang dimiliki adalah Fixed Assets atau Aset Tetap. Fixed Assets sendiri merupakan jenis aset yang dimiliki oleh perusahaan dengan jangka waktu yang panjang dan biasanya digunakan dalam operasional perusahaan. Jenis-jenis Fixed Assets antara lain adalah gedung, tanah, mesin-mesin produksi, dan mobil-mobil perusahaan.


Dalam mengelola Fixed Assets, perusahaan perlu melakukan pencatatan dan pengendalian yang baik agar dapat mengoptimalkan penggunaan aset tersebut. Salah satu hal penting yang perlu dilakukan adalah melakukan pencatatan aset tetap secara akurat dan konsisten. Pencatatan yang dilakukan harus memuat informasi tentang jenis aset tetap, nilai aset, tanggal pembelian, dan informasi lain yang berkaitan dengan aset tersebut.


Pada laporan keuangan perusahaan, Fixed Assets diungkapkan dalam bentuk neraca. Nilai Fixed Assets yang tercatat pada neraca harus mencerminkan nilai sebenarnya dari aset tersebut. Oleh karena itu, perusahaan perlu melakukan penilaian ulang terhadap Fixed Assets secara berkala agar nilai yang tercatat pada neraca mencerminkan nilai aktual dari aset tersebut.


Salah satu metode penilaian aset tetap yang sering digunakan adalah metode penyusutan atau depreciation. Depreciation merupakan suatu metode yang digunakan untuk menghitung nilai aset tetap yang berkurang setiap tahunnya. Penyusutan aset dilakukan karena aset tetap mengalami penurunan nilai seiring dengan berjalannya waktu atau karena penggunaannya. Selain itu, penggunaan aset tetap juga menyebabkan adanya biaya perawatan dan perbaikan yang perlu diperhitungkan dalam penggunaan aset.


Metode penyusutan yang umum digunakan adalah metode garis lurus atau straight-line method. Metode ini menghitung penyusutan dengan membagi nilai aset tetap dengan umur ekonomis aset tersebut. Umur ekonomis aset adalah jangka waktu yang diperkirakan aset tersebut dapat digunakan secara optimal dalam operasional perusahaan. Contohnya, sebuah mesin produksi yang memiliki nilai Rp100 juta dan umur ekonomis 5 tahun, maka nilai penyusutan tiap tahunnya adalah Rp20 juta (Rp100 juta / 5 tahun).


Selain metode garis lurus, terdapat pula metode penyusutan ganda atau accelerated depreciation. Metode ini menghitung nilai penyusutan aset dengan memperhitungkan bahwa pada awal penggunaan aset, biaya perawatan dan perbaikan akan lebih besar daripada biaya perawatan dan perbaikan pada akhir umur ekonomis aset.


Penggunaan aset tetap juga berdampak pada penghasilan perusahaan. Biaya penyusutan aset tetap yang diakui dalam laporan keuangan perusahaan merupakan biaya non-kas yang dapat mengurangi laba perusahaan. Hal ini berdampak pada besarnya pajak yang harus dibayar oleh perusahaan karena biaya penyusutan dapat diakui sebagai potensi pengurang pajak.

Pengertian, Pengelolaan, dan Manfaat Fixed Assets dalam Bisnis
Baca Juga